kota Guatemala – Mantan presiden Guatemala Alvaro Colom, yang disebutkan dalam daftar AS pejabat Amerika Tengah yang dituduh korupsi, meninggal pada hari Senin pada usia 71 tahun, kata salah satu mantan menterinya.
Penyebab kematian Colom tidak diungkapkan tetapi dia sedang menjalani perawatan untuk kanker kerongkongan.
“Presiden Alvaro Colom telah meninggal. Saya menyesali kepergiannya dan juga berdoa untuk istirahat abadinya,” kata mantan menteri dalam negeri Carlos Menocal di Twitter.
“Bekerja dan belajar dengannya adalah hak istimewa. Saya mengerti dan mengenal Guatemala berkat dia. Seorang pria yang adil, yang berani membuat yang tak terlihat terlihat (…) Selamat tinggal, Presiden Colom,” cuit mantan juru bicara kepresidenan Fernando Barillas.
Presiden saat ini Alejandro Giammattei tweeted untuk mengungkapkan “belasungkawa yang tulus” kepada keluarga dan teman-teman Colom.
Colom, yang menjabat dari 2008 hingga 2012, diblokir pada Juli 2021 oleh Washington, yang menempatkannya pada apa yang disebut “Daftar Engel” dari “aktor korup dan tidak demokratis” di Amerika Tengah.
JUGA | Guatemala menangkap pengedar narkoba yang diduga dicari oleh AS
Dia dilarang memasuki Amerika Serikat setelah ditangkap pada 2018 karena penipuan dan penyimpangan dalam kontrak 2009 untuk beberapa ratus bus umum.
Menurut otoritas kehakiman Guatemala, tagihan $ 35 juta untuk bus telah dinaikkan.
Mantan presiden dibebaskan setelah membayar jaminan.
Kasus ini juga sedang diselidiki oleh Komisi Internasional Melawan Impunitas yang didukung PBB di Guatemala.
Mantan istrinya, Sandra Torres, mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum Guatemala 25 Juni.
“Semoga pria mulia yang selalu membawa Guatemala di hatinya beristirahat dalam damai,” tulis Torres di Twitter.
mengikuti Di dalam Afrika pada Facebook, Twitter dan Instagram
Sumber: AFP
Foto: Twitter/@SoloDavor
Untuk lebih Afrika berita, mengunjungi Orang dalam Afrika. com